Federasi Futsal Indonesia (FFI) secara resmi memulai Liga Futsal Profesional (LFP) 2021 pada 11 Desember 2021. Pada laga pembuka di GOR UNJ Jakarta,  Cosmo FC Jakarta akan bertindak sebagai tuan rumah.

Berdasarkan surat edaran FFI, LFP 2021 akan diikuti 12 klub Putra, dan 6 Klub peserta Women Liga Futsal Profesional. 

FFI menetapkan ketentuan LFP 2021, di antaranya : 

1. Peserta LFP 2021 adalah  12 Klub kategori Men dan 6 Klub kategori Women

2. 10 Klub bersedia menjadi tuan rumah  LFP 2021.

3. Verifikasi terhadap klub peserta akan menyangkut aspek sporting, infrastruktur, personil,  administrasi, legal, dan keuangan.

4. Pendaftaran pemain lokal dan asing, juga pergantian pemain pada jeda Transfer Window.

5. Pendaftaran pelatih kepala lokal (minimal harus berlisensi AFC Futsal Level 2) dan pelatih asing (minimal harus berlisensi AFC Futsal Level 3/ setara)

6. Laws of the Game (LOTG) yang akan digunakan adalah LOTG amandemen 2021/2022.

8. Bola resmi yang akan digunakan adalah Illuzion II Mada FS Matchball produksi apparel Specs.

Pelatih penjaga gawang tim futsal Pusaka FC, Ayi M. Yusuf antusias menyambut digulirkannya kembali kompetisi yang pernah ia juarai bersama tim Futsal UPI pada tahun 2016. 

“Tentunya saya turut mengucapkan terima kasih kepada FFI yang telah berusaha dan mengupayakan atas bergulirnya kembali Liga Futsal Profesional, meskipun dalam kondisi yang masih pandemi ini kita tetap akan mengupayakan yang terbaik untuk kemajuan Futsal Indonesia," ujar Ayi.

Menurut Ayi, kompetisi musim ini lebih seru karena  6 tim yang tersisa merupakan hasil proses seleksi dari kompetisi musim lalu.

LFP 2021 akan menjadi event pertama untuk penerapan Laws of the Game amandemen 2021/2022. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, baik bagi pelatih, pemain maupun wasit. 

Windy Agustina Putra, wasit berlisensi FIFA Futsal Referee, mengatakan, LOTG 2021/2022 lebih jelas dibandingkan sebelumnya. Menurutnya, pada penerapan di lapangan, wasit dan pemain harus saling mendukung satu sama lain.

"Tinggal memahaminya dengan baik dan ikuti peraturannya sebaik mungkin baik pemain maupun wasit. Harus ada satu kesepahaman yang sama tiap detil perubahan pasal yang diamandemen," ujar Windy.