Sayan Karmadi, Mantan Atlet Nasional Futsal Meraih Mimpi Lama Menjadi Sarjana

Sayan Karmadi, Mantan Atlet Nasional Futsal Meraih Mimpi Lama Menjadi Sarjana

Terms & Conditions

  • 01 September, 2021

Pendidikan merupakan modal penting dalam membangun masa depan dan menyiapkan diri untuk bisa berpartisipai lebih banyak di tengah masyarakat. Hal tersebut berlaku tak terkecuali bagi para atlet dan orang-orang  yang terlibat di bidang keolahragaan.

Sayangnya kesibukan, serta  padatnya jadwal berlatih dan bertanding sering kali membuat sebagian atlet justru tidak melanjutkan pendidikan formal mereka. Sebagian atlet  terkesan mengabaikan pendidikan justru ketika mereka sedang ada di puncak prestasi.

Sayan Karmadi, pelatih nasional futsal yang juga mantan pemain dan Asisten Pelatih Timnas Futsal adalah salah seorang yang menyadari betapa pentingnya pendidikan formal. Saat ini ia sedang melanjutkan pendidikan tinggi. Sesuai cita-citanya yang sempat tertunda, ia ingin meraih gelar sarjana.

Sayan saat ini terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta, jurusan Pendidikan Jasmani. Sayan megikuti  program Rekognisi Pembelajaran Lampau atau RPL.

Meskipun karirnya di dunia futsal cukup tinggi,  tetapi ia merasa  pendidikan tinggi juga penting untuk diselesaikan.  Kuliahnya terhenti dan mimpinya untuk meraih gelar sarjana buyar setelah ia memilih untuk serius menjadi pemain nasional.

“Saya dahulu sempat kuliah sejak tahun 2002 dan tidak selesai hanya menyelesaikan 116 sks. Sebab waktu di tahun 2003 saya sudah dipanggil untuk masuk timnas sehingga saya pada saat itu tidak bisa membagi waktu untuk berkarir di Futsal dan juga waktu kuliah sehingga akhirnya saya tidak bisa menyelesaikan kuliah” ungkap pria yang juga memiliki lisensi AFC Futsal Level 2 ini.

RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau)  adalah program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pendidikan Tinggi.  Melalui program RPL seseorang yang memiliki pengalaman bekerja atau menempuh pendidikan informal di berbagai bidang dapat menempuh  kuliah dengan  mendapatkan kemudahan. Pengalaman di berbagai bidang itu akan mendapatkan  pengakuan sebagai  Capaian Pembelajaran (CP). Dengan demikian maka seseorang yang mengikuti RPL dapat menempuh pendidikan tinggi dalam waktu lebih singkat dan dengan biaya lebih rendah.

Federasi Futsal Indonesia bangga atas kemauan dan dedikasi  Sayan.  FFI memberikan surat rekomendasi, yang menjelaskan   pencapaiannya di Timnas Futsal Indonesia sebagai bukti otentik pendukung capaian pembelajaran dari pengalaman kerjanya. 

Sayan berterima Kasih atas dukungan dari FFI. Sayan mengatakan, seusai melanjutkan pendidikan sarjanaya, ia  akan tetap fokus menjalani rutinitas yang telah dia geluti di futsal saat ini. 

“Setelah menyelesaikan kuliah ini yang pasti saya akan tetap menjalani sesuai apa yang saya lakukan sekarang sebagai pelatih” ujar Sayan.

Sayan Karmadi, Mantan Atlet Nasional Futsal Meraih Mimpi Lama Menjadi Sarjana

Sayan Karmadi, Mantan Atlet Nasional Futsal Meraih Mimpi Lama Menjadi Sarjana

By Admin

  • Wednesday, 01 September 2021

Pendidikan merupakan modal penting dalam membangun masa depan dan menyiapkan diri untuk bisa berpartisipai lebih banyak di tengah masyarakat. Hal tersebut berlaku tak terkecuali bagi para atlet dan orang-orang  yang terlibat di bidang keolahragaan.

Sayangnya kesibukan, serta  padatnya jadwal berlatih dan bertanding sering kali membuat sebagian atlet justru tidak melanjutkan pendidikan formal mereka. Sebagian atlet  terkesan mengabaikan pendidikan justru ketika mereka sedang ada di puncak prestasi.

Sayan Karmadi, pelatih nasional futsal yang juga mantan pemain dan Asisten Pelatih Timnas Futsal adalah salah seorang yang menyadari betapa pentingnya pendidikan formal. Saat ini ia sedang melanjutkan pendidikan tinggi. Sesuai cita-citanya yang sempat tertunda, ia ingin meraih gelar sarjana.

Sayan saat ini terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta, jurusan Pendidikan Jasmani. Sayan megikuti  program Rekognisi Pembelajaran Lampau atau RPL.

Meskipun karirnya di dunia futsal cukup tinggi,  tetapi ia merasa  pendidikan tinggi juga penting untuk diselesaikan.  Kuliahnya terhenti dan mimpinya untuk meraih gelar sarjana buyar setelah ia memilih untuk serius menjadi pemain nasional.

“Saya dahulu sempat kuliah sejak tahun 2002 dan tidak selesai hanya menyelesaikan 116 sks. Sebab waktu di tahun 2003 saya sudah dipanggil untuk masuk timnas sehingga saya pada saat itu tidak bisa membagi waktu untuk berkarir di Futsal dan juga waktu kuliah sehingga akhirnya saya tidak bisa menyelesaikan kuliah” ungkap pria yang juga memiliki lisensi AFC Futsal Level 2 ini.

RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau)  adalah program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pendidikan Tinggi.  Melalui program RPL seseorang yang memiliki pengalaman bekerja atau menempuh pendidikan informal di berbagai bidang dapat menempuh  kuliah dengan  mendapatkan kemudahan. Pengalaman di berbagai bidang itu akan mendapatkan  pengakuan sebagai  Capaian Pembelajaran (CP). Dengan demikian maka seseorang yang mengikuti RPL dapat menempuh pendidikan tinggi dalam waktu lebih singkat dan dengan biaya lebih rendah.

Federasi Futsal Indonesia bangga atas kemauan dan dedikasi  Sayan.  FFI memberikan surat rekomendasi, yang menjelaskan   pencapaiannya di Timnas Futsal Indonesia sebagai bukti otentik pendukung capaian pembelajaran dari pengalaman kerjanya. 

Sayan berterima Kasih atas dukungan dari FFI. Sayan mengatakan, seusai melanjutkan pendidikan sarjanaya, ia  akan tetap fokus menjalani rutinitas yang telah dia geluti di futsal saat ini. 

“Setelah menyelesaikan kuliah ini yang pasti saya akan tetap menjalani sesuai apa yang saya lakukan sekarang sebagai pelatih” ujar Sayan.