7 Negara Minta Sea Games Tidak Ditunda

7 Negara Minta Sea Games Tidak Ditunda

Terms & Conditions

  • 12 June, 2021

Indonesia bersama enam negara ASEAN lain menolak penundaan kejuaraan multi event Sea Games 2021 Vietnam. Hal itu sebagai respon atas usulan Komite Nasional Vietnam, yang secara resmi mengajukan  penundaan SEA Games 2021.

Sikap Indonesia, Brunei, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand disampaikan langsung dalam Rapat Kerja SEA Games Federation (SEAGF) secara virtual pada Rabu, 9 Juni 2021. Ketujuh negara kompak meminta agar Sea Games tetap dilaksanakan sesuai jadwal, yaitu 21 November - 2 Desember 2021. 

“Kami keberatan jika SEA Games ke-31 ditunda ke 2022 karena anggaran SEA Games tahun ini sudah dialokasikan dan harus ada pertanggung jawaban anggarannya. Jika ditunda ke 2022, pengajuan anggaran tahun depan belum ada. Selain itu, penundaan mengakibatkan SEA Games berikutnya di Kamboja pada 2023 hanya berselang satu tahun,” kata Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari.

Penolakan Indonesia bersama enam negara lain dilakukan semata-mata untuk menjaga kepentingan prestasi atlet. Pasalnya, bila usulan pengunduran itu dikabulkan, maka jadwal atlet akan semakin padat.

Indonesia, contohnya, pada 2022 mendatang setidaknya akan mengikuti tiga multievent olahraga, Asian Indoor Martial Arts Games (AIMAG) Bangkok, Islamic Solidarity Games (ISG) Konya, serta Asian Games Hangzhou. Sehingga bila Sea Games ditunda, maka akan memangkas waktu persiapan atlet.

Alasan lainnya, menurut Okto, terutama Indonesia, atlet, pelatih, hingga ofisial Indonesia sudah divaksin dan masih ada waktu lima bulan lagi untuk merealisasikan SEA Games Hanoi berlangsung tepat waktu.

"Olimpiade 2020 Tokyo juga masih sesuai jadwal dan kita bisa mengadopsi protokol kesehatan untuk diterapkan saat SEA Games. Jika tuan rumah menghadapi kesulitan, kami rasa semua negara ASEAN tentu akan saling membantu,” ujar Okto.

Rapat akan dilanjutkan untuk keputusan final pada 24 Juni 2021 mendatang. Hasil rapat itu akan menentukan nasib atlet dari 40 cabang olahraga, termasuk Futsal yang resmi akan dipertandingkan.

Sesuai rencana, cabor futsal Putera dan Puteri akan dimainkan di Ha Nam Arena, stadion indoor yang berada di wilayah selatan Hanoi pada tanggal 19 – 29 November 2021.

Atas wacana penundaan SEA Games Sekretaris Jenderal Federasi Futsal Indonesia Edhi Prasetyo, menyatakan pihaknya belum mendapat konfirmasi baik lisan maupun surat resmi dari Induk Organisasi PSSI terkait Penundaan SEA Games 2021.

“Kami belum mendapatkan konfirmasi apapun dari Induk Organisasi terkait penundaan Sea Games. Kami akan taat dengan segala keputusan yang akan diambil akhir Juni nanti," kata Edhi.

Sebelumnya, Komite Nasional Vietnam mengusulkan untuk menunda Sea Games 2021 Vietnam hingga bulan Mei 2022, karena pertimbangan kondisi negara Vietnam yang sedang bertarung melawan Covid-19.

Beberapa kota yang sudah ditunjuk sebagai tuan rumah terkena dampak buruk Covid-19, termasuk Bắc Ninh dan Bắc Giang, di Timur Laut Vietnam. Bahkan, salah satu stadion yang rencananya akan digunakan untuk cabor bulu tangkis di Bắc Giang, saat ini telah diubah menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19.

(sumber : nocindonesia.id)

7 Negara Minta Sea Games Tidak Ditunda

7 Negara Minta Sea Games Tidak Ditunda

By Admin

  • Saturday, 12 June 2021

Indonesia bersama enam negara ASEAN lain menolak penundaan kejuaraan multi event Sea Games 2021 Vietnam. Hal itu sebagai respon atas usulan Komite Nasional Vietnam, yang secara resmi mengajukan  penundaan SEA Games 2021.

Sikap Indonesia, Brunei, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand disampaikan langsung dalam Rapat Kerja SEA Games Federation (SEAGF) secara virtual pada Rabu, 9 Juni 2021. Ketujuh negara kompak meminta agar Sea Games tetap dilaksanakan sesuai jadwal, yaitu 21 November - 2 Desember 2021. 

“Kami keberatan jika SEA Games ke-31 ditunda ke 2022 karena anggaran SEA Games tahun ini sudah dialokasikan dan harus ada pertanggung jawaban anggarannya. Jika ditunda ke 2022, pengajuan anggaran tahun depan belum ada. Selain itu, penundaan mengakibatkan SEA Games berikutnya di Kamboja pada 2023 hanya berselang satu tahun,” kata Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari.

Penolakan Indonesia bersama enam negara lain dilakukan semata-mata untuk menjaga kepentingan prestasi atlet. Pasalnya, bila usulan pengunduran itu dikabulkan, maka jadwal atlet akan semakin padat.

Indonesia, contohnya, pada 2022 mendatang setidaknya akan mengikuti tiga multievent olahraga, Asian Indoor Martial Arts Games (AIMAG) Bangkok, Islamic Solidarity Games (ISG) Konya, serta Asian Games Hangzhou. Sehingga bila Sea Games ditunda, maka akan memangkas waktu persiapan atlet.

Alasan lainnya, menurut Okto, terutama Indonesia, atlet, pelatih, hingga ofisial Indonesia sudah divaksin dan masih ada waktu lima bulan lagi untuk merealisasikan SEA Games Hanoi berlangsung tepat waktu.

"Olimpiade 2020 Tokyo juga masih sesuai jadwal dan kita bisa mengadopsi protokol kesehatan untuk diterapkan saat SEA Games. Jika tuan rumah menghadapi kesulitan, kami rasa semua negara ASEAN tentu akan saling membantu,” ujar Okto.

Rapat akan dilanjutkan untuk keputusan final pada 24 Juni 2021 mendatang. Hasil rapat itu akan menentukan nasib atlet dari 40 cabang olahraga, termasuk Futsal yang resmi akan dipertandingkan.

Sesuai rencana, cabor futsal Putera dan Puteri akan dimainkan di Ha Nam Arena, stadion indoor yang berada di wilayah selatan Hanoi pada tanggal 19 – 29 November 2021.

Atas wacana penundaan SEA Games Sekretaris Jenderal Federasi Futsal Indonesia Edhi Prasetyo, menyatakan pihaknya belum mendapat konfirmasi baik lisan maupun surat resmi dari Induk Organisasi PSSI terkait Penundaan SEA Games 2021.

“Kami belum mendapatkan konfirmasi apapun dari Induk Organisasi terkait penundaan Sea Games. Kami akan taat dengan segala keputusan yang akan diambil akhir Juni nanti," kata Edhi.

Sebelumnya, Komite Nasional Vietnam mengusulkan untuk menunda Sea Games 2021 Vietnam hingga bulan Mei 2022, karena pertimbangan kondisi negara Vietnam yang sedang bertarung melawan Covid-19.

Beberapa kota yang sudah ditunjuk sebagai tuan rumah terkena dampak buruk Covid-19, termasuk Bắc Ninh dan Bắc Giang, di Timur Laut Vietnam. Bahkan, salah satu stadion yang rencananya akan digunakan untuk cabor bulu tangkis di Bắc Giang, saat ini telah diubah menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19.

(sumber : nocindonesia.id)